UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pesawat Terbang Tanpa Awak atau Drone OS-Wifanusa karya anak bangsa telah dinyatakan lolos uji sertifikasi kelaikan militer dari IMAA (Indonesian Military Airworthiness Authority) setelah melalui rangkaian pengujian yang ketat.
Drone tersebut telah di beli sebanyak tiga unit oleh Kementerian Pertahanan untuk dioperasikan di wilayah perbatasan dan juga di ZEE Natuna.
Dr Yulian Paonganan, pencipta Drone tersebut, mengatakan, "Rangkaian uji sertifikasi IMAA sangat ketat, pengujian dilakukan baik di darat maupun di laut karena OS-Wifanusa adalah Drone Type Amphibi."
Uji terbang di darat dilakukan di Lanud Atang Sendjaja Rumpin Bogor dan uji laut dilaksanakan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat, kata Dr Yulian. "Kami sedang menunggu sertifikat diterbitkan oleh pihak IMAA yang berpusat di Pusat Lelaikan, Baranahan Kemenhan. semoga dengan terbitnya sertifikat ini Drone ini bisa menjadi kebanggaan Indonesia dan bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan maupun sipil."
Drone OS-Wifanusa ada dua type yang pertama OS-Wifanusa SL-D70 (wingspan 4,2 meter) dan OS-Wifanusa SL-D28 (wingspan 6,4 meter) kedua type ini telah dinyatakan lolos uji sertifikasi kelaikan udara militer.
Kedua type Drone ini mampu terbang 6-8 jam dan 8-10 jam dengan jangkauan autonomous bisa mencapai 100 km dan membawa kamera canggih untuk surveillance dan foto udara untuk keperluan pemetaan. Mampu take off dan landing di darat maupun di air. Demikian Antara.