UNPI-CIANJUR.AC.ID - Tim Briliant Research Club (BRC) MAN LAB UIN berhasil melakukan penelitian inovatif berupa penggunaan tisu yang dikombinasikan dengan senyawa kubis ungu untuk mendeteksi paparan bahan berbahaya dalam makanan.
Ika Nur Azizah, Selvi Hidayah, dan Ayatul Marifah meneliti alat pendeteksi dua bahan berbahaya, yaitu formalin dan borax.
Ketua tim penelitian, Ika Nur Azizah, kelas XII MA mengatakan, "Kami bertiga merasa gelisah ketika melihat banyak makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Namun terkadang masyarakat tidak kuasa dan tidak tahu caranya bagaimana menguji makanan-makanan tersebut."
Dari kesadaran itu, mereka bertiga lalu berpikir keras untuk menemukan cara praktis mendeteksi bahan berbahaya pada makanan. Hasil olah pikir dan riset mereka ditulis menjadi sebuah karya tulis dan diikutkan pada event Lomba Karya Tulis Ilmiah Remata (LKTIR) bidang Kimia yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (UII).
Ika mengatakan, "Alhamdulillah, kami dapat meraih juara Juara I pada LKTIR tahun ini."
Kegiatan LKTIR ini merupakan rangkaian dari acara Chemistry Education Fair (ChemEduFair) yang bertempat di Gedung Prof. Zanzawi Soejoeti FMIPA UII.
Ahmad Arief Maruf selaku pembimbing penelitian mengakui bahwa ketiga siswanya benar-benar gigih dan bekerja keras untuk penelitian ini.
Arief mengatakan, "Saya senang atas kegigihan mereka. Setelah berkali-kali penelitian mereka gagal akhirnya kesabaran mereka membuahkan hasil." Demikian kemenag.go.id.