UNPI-CIANJUR.AC.ID - Perusahaan penyimpanan data berbasis cloud Dropbox pada Kamis (1/9/2016) mengungkapkan bahwa ID dan kata sandi dari sekitar 68 juta penggunanya empat tahun lalu dan baru-baru ini bocor ke Internet.
Tidak ada indikasi akun penggunanya dimasuki tidak seperti semestinya, dan bahwa perusahaan sudah memberi tahu pengguna mengenai kasus tersebut dan meminta mereka mengganti kata sandi pada akun mereka, kata Perusahaan itu. Dropbox baru mengetahui kasus pencurian data tersebut dua pekan lalu setelah informasi rahasia sekitar 68 juta pengguna diunggah daring, namun mengindikasikan bahwa mereka belum tahu bagaimana atau siapa yang melakukannya.
Dalam pernyataan yang dikirim lewat surel, perusahaan tersebut mengatakan, "Daftar alamat dengan kata sandinya nyata, namun kami tidak melihat indikasi akun pengguna Dropbox diakses tidak sebagaimana mestinya. Kami minta maaf atas kejadian ini dan akan membereskan apa yang terjadi."
Dropbox meyakini pencurian data itu berlangsung tahun 2012. Setelah mengetahui masalahnya, perusahaan menyatakan, "kami kemudian mengirim surel ke semua pengguna yang kami yakini terdampak dan menyelesaikan penyetelan ulang kata sandi bagi mereka yang tidak memperbarui kata sandi sejak pertengahan 2012."
Dalam pernyataan tersebut juga dikatakan, "Penyetelan ulang ini menjamin bahwa kalaupun kata-kata sandi ini diretas, mereka tidak bisa mengakses akun Dropbox." Dropbox mengingatkan para pengguna bahwa jika mereka mendaftar untuk layanan itu sebelum 2012 dan menggunakan kata sandi yang sama untuk layanan lain, mereka harus menggantinya juga untuk perlindungan akun. "Selain itu, mohon mewaspadai spam atau phishing karena alamat surel disertakan dalam daftar."
Awal tahun ini, Dropbox melaporkan mereka memiliki lebih dari 500 juta pengguna yang menyimpan dan membagi dokumen-dokumen bisnis, foto, video dan data-data lain di layanan cloud mereka.