UNPI-CIANJUR.AC.ID - Media saat ini harus mengikuti perkembangan teknologi untuk mengembangkan konten positif menghadapi mediamorfosis yang kerap berisi informasi negatif, menurut Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Niken Widiastuti.
Saat menghadiri pembukaan Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-85 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Niken mengatakan, "Media harus lebih proaktif di dalam meningkatkan konten karena ada media sosial yang konten negatifnya juga cukup banyak seperti radikalisme, pornografi dan ujaran kebencian."
Perkembangan saat ini mengarah kepada "mediamorfosis" atau transformasi media karena adanya perkembangan teknologi, sosial dan politik salah satunya melalui internet dan sosial media yang tidak jarang menampilkan informasi negatif, menurutnya.
Untuk menandingi konten negatif yang masuk "blacklist" atau daftar hitam tersebut, Niken mengharapkan media harus menciptakan konten yang bersifat "whitelist" atau konten yang berisi informasi positif. "Produksi berita bagus, berita yang memberikan optimisme, perdamaian dan pembangunan itu harus terus dikembangkan."
Dengan hal tersebut media tidak hanya mencerahkan, memberikan informasi dan mendidik serta memberdayakan masyarakat tetapi juga memberikan optimisme kepada masyarakat apalagi media saat ini tidak hanya bersaing di dalam negeri tetapi juga antarnegara, katanya.