UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir berharap berbagai hasil riset yang dilakukan oleh anak bangsa dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri di dalam negeri.

Menristek mengatakan, "Saat ini, hasil-hasil riset anak negeri belum dimanfaatkan secara maksimal oleh dunia dan justru dimanfaatkan oleh negara lain." Hasil riset anak bangsa yang dimanfaatkan untuk pengembangan wirausaha sekitar 1,67 persen dan dari persentase tersebut, baru 0,43 persen kewirausahaan yang berbasis teknologi.

Angka tersebut masih sangat jauh dari ideal karena seharusnya berada di angka 10 persen dari total penduduk di Indonesia, menurutnya. Kepercayaan dunia industri terhadap hasil riset anak bangsa masih rendah sehingga Kemenristekdikti telah memerintahkan jajarannya di semua tingkatan ada untuk membuat standarisasi hasil penelitian.

Usai peresmian 'Software dan Hardware Kelitbangan' serta peluncuran 'Jateng Science Center' di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah, Ia mengatakan, "Hal itu bertujuan agar hasil riset kedepan bisa lebih baik."

Selain itu, Nasir juga menyebutkan terdapat kesulitan dalam pengembangan riset antara lain, mengkoordinasikan antarkementerian terkait sehingga pada bulan depan Kemenristekdikti akan melakukan kesepakatan dengan sejumlah kementerian. "Kesepakatan tersebut berbentuk Surat Keputusan Bersama Menteri agar inovasi-inovasi yang dilakukan anak bangsa dan perguruan tinggi bisa diberdayakan."

Nasir menambahkan, selama ini, inovasi dilakukan terpisah di masing-masing kementerian sehingga pemanfaatannya hanya sebatas pada satu kementerian tersebut.