UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pada Kamis (28/1/2016), Jepang memamerkan purwarupa pesawat siluman buatan dalam negerinya. Jet siluman ini merupakan bentuk peningkatan kemampuan pengintaian dan intelijen militer Jepang.
Jet tempur X-2 dipamerkan di hanggar bandara Nagoya. Rencananya pesawat ini akan diuji terbang pada Februari mendatang, seperti diberitakan Reuters.
Pesawat ini dirancang dengan teknologi mata-mata dengan perangkat yang tidak terdeteksi radar. Rencananya jet ini akan menggantikan jet F-2 Jepang pada 2028, menurut Kementerian Pertahanan Jepang, yang dikutip dari Asahi Shimbun pekan lalu.
Pesawat siluman berwarna putih dan merah ini lebih kecil dari versi produksi awal. Pesawat ini memiliki panjang 14 meter dan rentang sayap hingga 9 meter.
Akhir Januari ini akan dilakukan uji pergerakan di lintasan darat. Sementara uji terbang akan dilakukan dari bandara Nagoya di Toyoyama, prefektur Aichi, menuju Pangkalan Udara Gifu di Kakamigahara, prefektur Gifu.
Proyek ini dimulai pada tahun fiskal 2009 dengan anggaran hingga 39,4 miliar yen atau lebih dari Rp4,4 triliun. Pesawat ini diproduksi oleh perusahaan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. yang bekerja sama dengan IHI Corp.
Pengujian lanjutan dan mengumpulkan data berbagai aspek pesawat, termasuk kemampuan menghindari radar dan mobilitas akan dilakukan setelah Kementerian Pertahanan menerima pesawat itu pada Maret.
Hasil uji dan studi tersebut kemudian akan digunakan Jepang untuk menentukan apakah pesawat ini kemudian akan dibuat seluruhnya oleh Jepang atau bekerja sama dengan negara lain.
Jepang akan menjadi negara keempat di dunia yang memiliki pesawat siluman setelah Amerika Serikat, Rusia dan China, apabila pengujian berhasil.
Kemhan Jepang mengatakan, "Pesawat siluman akan meningkatkan kemampuan tempur dan pertahanan udara di sekitar wilayah Jepang. Selain itu juga akan meningkatkan standar teknologi perusahaan domestik."