UNPI-CIANJUR.AC.ID - Laju ekonomi digital yang makin deras membuat pemerintah mengawasi lebih ketat sektor keamanan siber. Prioritas keamanan siber jatuh pada layanan digital di sektor perbankan dan keuangan.

 

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, "Pertama banking dan finance karena banyak kejadian (kejahatan siber) di sana."

 

Selain layanan perbankan dan keuangan, pemerintah menempatkan sektor transportasi dan energi secara berturut-turut dalam prioritas keamanan siber.

 

Sejauh ini program pemerintah dalam keamanan siber masih di tahap sosialisasi dan edukasi kepada penyelenggara layanan. Bahwa masih ada penyelenggara layanan yang belum waspada terhadap kejahatan internet menjadi masalah buat mereka, jelas Rudiantara.

 

Kekhawatiran pemerintah soal ini tercermin dari kasus peretasan situs Tiket.com. Dalam kasus peretasan yang terungkap pada akhir Maret lalu, Tiket.com menderita rugi hingga Rp4,1 miliar setelah pelaku mencuri username dan password travel agent Tiket.com.

 

Tak sedikit perusahaan teknologi di Indonesia saat ini berada dalam kondisi rentan akan serangan kriminal siber karena level keamanannya yang rendah, menurut pakar keamanan internet Alfons Tanujaya.

 

Layanan digital di sektor perbankan dan keuangan jadi incaran lantaran perputaran uang di sana begitu besar. Kejahatan di internet yang tak terlihat dan bisa terjadi begitu cepat menjadi ancaman yang tak bisa dianggap enteng sama sekali.

 

Alfons, dikutip dari CNNIndonesia.com mengatakan, "Masih banyak yang sekadar pakai username dan password, padahal itu sudah ketinggalan."

 

Sementara itu, Rudiantara menyebut keamanan siber tak hanya penting bagi penyelenggara layanan namun juga bagi masyarakat awam. "Saya tanya, di antara kita semua ini mungkin ada yang pakai Gmail dan Yahoo, kapan terakhir ganti password."