UNPI-CIANJUR.AC.ID - Seluruh rakyat bersama TNI harus bergandengan tangan membasmi berbagai paham radikalisme di Indonesia, menurut Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono.
Ia mengatakan, "Untuk membasmi radikalisme rakyat dan TNI harus bergandengan tangan. Karena radikalisme berupaya untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa,"
TNI terdiri dari tiga matra, yaitu TNI AL, TNI AU, dan TNI AD yang saat ini dipimpin Mulyono.
Menurut Mulyono keberadaan paham-paham radikalisme itu sudah ada dan muncul di Indonesia. Oleh karena itu pendeteksian secara dini harus dilakukan secepatnya.
Tugas TNI adalah mendeteksi keberadaan sel-sel paham radikal TNI harus bekerja, khususnya yang bagian intelejen harus bekerja maksimal karena saat ini munculnya paham-paham radikalisme serta kelompok-kelompok teroris sudah ada di Indonesia.
Mulyono menambahkan, "Jangan lupa pula prajurit TNI harus bekerja sama dengan masyarakat. Jalin kerja sama yang baik karena biasanya masyarakat tahu keberadaan orang-orang yang diduga sebagai jaringan kelompok-kelompok radikal."
Bintara pembina desa mempunyai peran penting dalam mengantisipasi munculnya berbagai paham radikalisme tersebut serta kemunculan teroris di daerahnya, ujarnya seperti dilansir Antara. TNI secara gabungan sudah memetakan daerah-daerah yang menjadi daerah tujuan kelompok bersenjata ISIS di Indonesia.