UNPI-CIANJUR.AC.ID - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menemukan probiotik asli ayam kampung Indonesia yang salah satu fungsinya sebagai antibodi bagi unggas yang ada di dalam negeri.
Guru Besar Bidang Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan UGM Sri Harimurti mengatakan, "Tanpa pengendalian penggunaan antibiotik pada unggas, akan meningkatkan kasus mikroba kebal terhadap antibiotik."
Dampak dari meningkatnya kasus mikroba yang kebal itu akan mengancam kesehatan manusia, keberlanjutan produksi pangan, dan pembangunan nasional, ujarnya.
Temuan probiotik dari Fapet UGM ini akan berkontribusi nyata dalam menyehatkan masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen daging ayam dan telur ayam, menurutnya. "Temuan itu bermula dari banyaknya kejadian infeksi bakteri patogen yang menyebabkan diare pada peternakan ayam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)."
Sri menambahkan bahwa usaha untuk mengganti antibiotik telah berhasil dilakukan di berbagai negara maju dengan menggunakan probiotik, sehingga kini telah banyak negara melarang penambahan antibiotik pada pakan unggas, dan sebagai pencegahan penyakit unggas.
"Di Indonesia, probiotik yang beredar di peternak dan digunakan untuk ayam saat ini diragukan kemurnian maupun viabilitas mikrobianya serta bias pada produktivitas yang dihasilkan, karena kemasan dicampur dengan 'feed additive', ekstrak herbal dan rempah, vitamin maupun asam amino. Sementara probiotik asli dan murni untuk unggas belum diproduksi secara massal."
"Probiotik temuan UGM tersebut telah berhasil diaplikasikan pada ayam broiler dan burung puyuh serta kalkun dengan sangat memuaskan," jelas Sri Harimurti.