UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada rencana membuat program sekolah satu hari penuh atau full day school, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, "Saya tegaskan saya tidak punya niat, Kemdikbud tidak ada rencana untuk program full day school."
Muhadjir menjelaskan program yang dimaksud ialah program penguatan karakter siswa melalui kurikulum yang sudah ada tanpa mengganti dengan kurikulum baru. Muhadjir menjabarkan dirinya berpedoman pada visi Presiden yang tertuang pada Nawa Cita dalam membuat program penguatan karakter.
Mendikbud mengatakan, "Dalam Nawa Cita jelas, program pendidikan karakter porsinya 70 persen, sisanya untuk ilmu pengetahuan."
Muhadjir berpendapat dengan porsi pendidikan karakter sebesar 70 persen dan sudah berjalannya Kurikulum 2013, memerlukan kebijakan baru untuk penguatan pendidikan karakter tanpa mengubah kurikulum yang sudah berjalan. "Maka perlu ada penguatan karakter, penguatan saja."
Penerapan delapan jam di sekolah juga bukan berarti belajar di kelas selama delapan jam, melainkan diisi dengan kegiatan lain di tempat lain, jelasnya. "Delapan jam di sekolah, di kelas, jangankan anak-anak, guru juga nggak kuat."
Menurut Muhadjir memaksakan anak didik belajar selama delapan jam di sekolah tidak sesuai dan tidak efektif.
Bahkan dia berusaha meyakinkan dengan meminta wartawan mengecek dokumen atau anggaran yang menjadi bukti adanya program "full day school" di Kemendikbud.