UNPI-CIANJUR.AC.ID - Facebook, menyatakan mereka mengedepankan pengalaman pengguna untuk dapat menggunakan platform tersebut secara aman, tapi tetap dapat berekspresi secara nyaman.
Country Director Facebook Indonesia, Sri Widowati, mengatakan, "Kami punya perangkat dan taktik untuk mengatasi, misalnya, berita palsu, atau yang bisa mengancam keselamatan."
Secara global, Facebook memanfaatkan machine learning untuk mendeteksi aktivitas sebuah akun atau sebuah informasi yang tidak benar.
Saat pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu, Facebook melaporkan mereka memiliki fitur geo blocking, blokir berdasarkan lokasi, sehingga akan ada konten yang tidak dapat diakses di Indonesia.
Widowati, seperti dikutip Antara, mengatakan, "Geo blocking salah satu alat yang kita punya. Tidak hanya untuk Indonesia, itu tersedia untuk semua negara."
Tidak hanya memanfaatkan mesin, CEO Mark Zuckerberg pada Mei lalu menyatakan akan menambah sekitar tiga ribu orang untuk membantu mengatasi konten-konten yang mengganggu.
Tim yang menangani konten negatif mewakili keberagaman pengguna Facebook yang ada di dunia, termasuk anggota tim yang akan menelaah laporan konten dari Indonesia, menurut Widowati.