UNPI-CIANJUR.AC.ID - Saat ini kondisi peradilan Indonesia masih sangat buruk. Banyaknya praktik suap dan korupsi masih mewarnai kegiatan peradilan di Indonesia, menurut Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada.
Dalam kesempatam ulang tahun KY yang ke 12 ini, Aidul berpesan kepada seluruh masyarakat dan lembaga peradilan di Indonesia, terutama seluruh karyawan KY untuk meningkatkan kualitas diri demi mewujudkan peradilan independen dan akuntabel.
Aidul Fitriciada mengatakan, "Saya ingin mengajak kepada semua pihak untuk bekerja bersama, untuk peradilan yang bersih."
Aidul juga menyinggung agar semua program dan agenda KY bisa tersusun tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Bahkan Aidul juga menyebut agar semua karyawan dan staff KY bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Aidul menambahkan, "Saya agak iri dan cemburu dengan MK yang staffnya telah berhasil memperoleh gelar doktor sebanyak 11 orang. Jadi saya berharap KY juga punya staff dengan kapasitas tinggi, ini berpengaruh juga pada program kerja."
Saat ini KY juga bekerja sama dengan lembaga peradilan internasional demi meningkatkan kualitas hakim. Ke depannya, lembaga-lembaga kekuasaan kehakiman berperan optimal dalam mengemban tugas konstitusional dalam menjaga martabat dan keluhuran para hakim.
Kebutuhan akan kerjasama ini terkait dengan berkembangnya fungsi-fungsi KY, baik dalam sistem hukum sipil, dewan yudisial, council for judicial, maupun common law.
Aidul, seperti dilansir CNNIndonesia.com, mengatakan, "Termasuk di dalamnya perkembangan konsep share responsibility untuk melengkapi sistem satu atap dalam upaya mengoptimalkan tugas konstitusi menjaga martabat hakim."