UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Saracen: Bisnis Hoax untuk Hancurkan Lawan Politik
glg/cnnindonesia • Senin, 28 Agustus 2017 13:00 Wib
Saracen: Bisnis Hoax untuk Hancurkan Lawan Politik
Sumber Foto : gilangnetworks
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Penangkapan sindikat penyebar hoax di internet, Saracen, diprediksi tidak akan menghentikan penyebaran hoax. Grup-grup seperti Saracen akan bermunculan, terutama menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2018, dan pemilihan umum 2019.
 
Pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, "Saracen ini alat politik." Salah satu tujuan grup-grup penyebar hoax adalah untuk memfitnah atau menjatuhkan calon presiden yang akan bertarung pada Pemilu 2019. 
 
Arbi menambahkan, "Mungkin ini lawan politik Jokowi yang memainkannya. Saracen dan akun-akun sejenis harus diberantas untuk menghindari permainan politik."
 
Polisi menangkap tiga orang tiga orang pengelola Saracen, yakni JAS (32), MFT (43), dan SRN (32), di tiga lokasi berbeda, Rabu (23/8). Saracen memiliki 800.000 akun di media sosial untuk menyebarkan hoax dan konten-konten berisi ujaran kebencian.
 
Saracen menawarkan jasa kepada sejumlah klien, dengan tarif hingga puluhan juta rupiah.
 
Untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian dan hoax perlu ada edukasi literasi kepada masyarakat luas, khususnya para imigran digital, menurut pengamat komunikasi digital Universitas Indonesia Firman Kurniawan.
 
Imigran digital yang dimaksud Firman adalah kelompok masyarakat yang lahir sebelum kemunculan era teknologi digital. 
 
Firman mencontohkan, perkataan para 'imigran digital' kerap dianggap sebagai panutan dan sedikit banyak mampu menggiring opini publik.
 
Ketika kelompok imigran digital menuliskan atau membagikan sebuah hoax, ujar Firman, besar kemungkinan hal itu ditangkap oleh murid, mahasiswa, atau orang yang mengaguminya. "Itu akan lebih tersebar cepat."
 
Firman menambahkan, kebanyakan, kelompok imigran digital yang usianya senior berpendidikan tinggi sehingga hoax yang disebarkan akan mudah tersebar luas seperti virus. Untuk mencegah hoax, diperlukan kebijakan dan pemahaman etika dari masing-masing individu untuk tidak menyebarkan sesuatu yang tidak diyakini kebenarannya.
 
Firman mengatakan, "Sayangnya, seringkali pemahaman etika memang berbanding lurus dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikannya, orang semakin lebih berhati-hati."
 
Berbeda dengan generasi Y (kelahiran 1981-1995) atau generasi millenial (kelahiran 1995 ke atas) yang lahir ketika medium digital sudah berkembang pesat, atau justru telah menjadi teknologi komunikasi yang utama.
 
Ia mengatakan, "Bukan pada level berpendidikan rendah yang menjadi sasaran literasi, tapi mereka yang tidak terbiasa menuggunakan medium digital, yakni digital immigrants." 
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Perguruan Tinggi Swasta Diimbau Terapkan Belajar Jarak Jauh
Senin, 16 Maret 2020 09:03 Wib • unpi/republika
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris