UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berpendapat, pihak yang seharusnya dibekali pemahaman tentang nilai Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan adalah pejabat negara dan politikus.
Dahnil mengatakan, "Paling butuh diajari Pancasila itu pejabat negara, kepala daerah, PNS, dan politikus."
Pandangan itu disampaikan karena menurut Dahnil pejabat dan politikus bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam banyak sektor kehidupan.
Dia menilai, Pancasila kerap dirusak saat bersentuhan dengan politik yang menghalalkan segala cara dan mengabaikan persatuan bangsa. "Paling berbahaya Pancasila didestruksi mereka yang legal ikut dalam kontestasi politik."
Pancasila tak hanya berbicara mengenai keberagaman, tetapi juga keadilan seperti yang disebut dalam sila kelima, tegasnya.
Saat berkunjung ke Pasar Sentral Poso, Sulawesi Tengah, misalnya. Dahnil mengatakan, masyarakat setempat tidak pernah merasa terancam dengan isu perusak keberagaman, tapi terancam atas ketidakadilan pemberian bantuan.
Hal itu, menurut Dahnil, menjadi salah satu bukti pemerintah setempat tak menghidupkan Pancasila. "Bayangkan bantuan dari pusat tidak sampai kepada mereka. Mereka sempat mengatakan jika terus diperlakukan begitu lebih memilih mengikut Santoso dan Basri (teroris)."
Sejalan dengan program yang sedang digiatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo kini, Dahnil berharap Pancasila benar-benar hidup di kalangan eksekutif baik pusat dan daerah.