UNPI-CIANJUR.AC.ID - Teleskop luar angkasa Hubble miliki NASA berhasil melihat rincian planet aneh yang terlihat sangat gelap. Para peneliti mengklaim bahwa planet ini memakan hampir 94 persen cahaya yang datang menghantamnya. Belum diketahui juga secara pasti planet ini terbuat dari apa.
Exoplanet ini, yang mengorbit pada bintang di luar solar sistem dikenal dengan nama WASP-12b. Exoplanet atau extrasolar planet adalah gugusan planet yang mengitari bintang dan ada di luar tata surya.
Menurut sebuah penelitian, ini merupakan planet yang paling hitam dari warna hitam itu sediri. Planet ini merefleksikan sedikit sekali sinar matahari. Hitamnya bahkan lebih hitam dari aspal yang baru dididihkan sekalipun.
Tim peneliti dari McGill University di Kanada dan University of Exeter di Inggris, menggunakan teleskop Huble Space untuk melihat WASP-12B secara sekilas. Namun karena planet ini sangat gelap, ia hampir menyatu dengan gelapnya ruang angkasa.
Dengan spektograf dari teleskop Hubble, para ilmuwan dapat mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan planet ini. Jumlah cahaya diukur dalam satuan Albedo dan jumlah yang dipantulkan planet ini sangat rendah.
Seorang ilmuwan, dilansir dari BGR, mengatakan, "Albedo yang terukur dari WASP-12b paling banyak 0,064. Ini adalah nilai yang sangat rendah, membuat planet ini lebih gelap dari aspal segar! Albedo rendah menunjukkan bahwa kita masih harus banyak belajar tentang WASP-12b dan exoplanets sejenis lainnya."
Tugas para peneliti saat ini mencari tahu mengapa planet ini begitu gelap. Dilansir dari BGR, peneliti memiliki teori bahwa jarak planet dengan bintangnya kemungkinan terlalu dekat. Hal ini membuat planet begitu panas sehingga membuat permukaannya gosong dan atmosfernya tak mampu membuat awan, seperti ditulus phys.org.
Dengan tidak adanya awan, kemungkinan besar atmosfer langsung meneruskan cahaya dan menghantam permukaan planet ini. Suhu permukaan planet WASP-12P diperkirakan mencapai 2600 derajat Celcius.
Planet WASP-12P dan bintangnya terletak sekitar 1400 tahun cahaya dari Bumi. Jadi akan sulit untuk memeriksa penyebab gelapnya planet yang berukuran dua kali planet Jupiter ini.
