UNPI-CIANJUR.AC.ID - Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat berharap siapapun Presiden Indonesia pada masa-masa mendatang harus mampu menjaga kebhinekaan yang merupakan fondasi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indoensia.
Komaruddin saat menyampaikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa program pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Senin, mengatakan, "Siapapun yang memegang tampuk pemerintahan di Indonesia harus mampu menjaga dan merawat kebhinekaan."
Sejarah terbentuknya Indonesia merupakan bentuk keajaiban dengan keragaman yang begitu besar, menurut Komaruddin. Bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan bersatu meski hidup terpencar dalam ribuan pulau serta memiliki ragam suku adat dan budaya yang berbeda.
Cendekiawan Muslim ini juga mengatakan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk akan terus terjaga apabila nilai-nilai Pancasila terus dapat diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. "Yang membuat kita bersatu karena memiliki cita-cita bersama sebagaimana yang tertera dalam Pancasila."
Komaruddin membandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah yang memiliki satu bahasa dan agama, namun justru kerap mengalami perpecahan."Karena Indonesia dibangun dari kebhinekaan sebagai modal utama," kata dia.
Oleh sebab itu, Komaruddin menilai apabila masih ada kelompok atau organisasi yang tiba-tiba muncul dengan mengampanyekan anti kebhinekaan, NKRI atau bahkan ingin membentuk negara sendiri, maka sebetulnya mereka akan berhadapan dengan negara serta para tokoh agama yang selama ini ikut berjasa mendirikan negara ini.
Ia menambahkan, "Justru yang punya saham terbesar NKRI ini adalah tokoh agama yang selama ini dalam sejarahnya ikut serta membentuk Republik ini."