UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Riset Kerajaan Swedia di bidang Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).
Kedua negara memiliki kepentingan bersama untuk mempromosikan dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menurut Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan riset teknologi dan pendidikan tinggi, ekonomi nasional, pembangunan berkelanjutan serta pembangunan sosial.
Menristekdikti mengatakan, "Ini (MoU) adalah sangat baik dan sangat-sangat mendukung kerja sama untuk meningkatan pendidikan tinggi Indonesia bersama dengan Swedia. Saya melihat perguruan tinggi yang ada di Swedia sudah masuk dalam 500 besar dunia, maka Indonesia harus belajar banyak bagaimana cara mengembangkan pendidikan yang lebih baik."
Kerja sama yang disepakati dalam MoU antara lain, riset ilmiah, serta program dan proyek inovatif, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi berkenaan dengan mobilitas mahasiswa, peningkatan kapasitas kerja sama dosen, peneliti, spesialis dan ahli, konferensi ilmiah, seminar dan symposium, pameran ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan dan penelitian kurikulumserta kualifikasi serta kerja sama lainnya yang diputuskan kedua negara.
Menristekdikti menambahkan, "Oleh karena itu, penting kolaborasi dan kooperasi bersama Swedia dan Indonesia dalam rangka mengembangkan mutu pendidikan tinggi yang ada di indonesia. Mungkin Kedepan kita akan menginvite, mengundang para professor Swedia untuk datang ke Indonesia bersama-sama Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia."
YM Helene Helmark Knutsson, Menteri Swedia untuk bidang Pendidikan Tinggi dan Riset, mengunjungi Indonesia pada 3-5 Oktober 2017, selain bertemu dengan Menristekdikti untuk menandatangani MoU dalam bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi. Helmark dijadwalkan bertemu dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Delegasi Swedia terdiri dari enam rektor universitas ternama di Swedia mendampingi kunjungan Helmark Knutsson di Indonesia. Delegasi terdiri dari KTH Royal Institute of Technology, Stockholm school of economics, Linkoping University, University of Gavle, Karolinska Institutet dan Lund University. Beberapa Universitas tersebut telah menjalin kerjasama dengan mitra-mitranya di Indonesia.
Menteri Helmark akan memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia dengan tema Pendidikan Tinggi dan Riset sebagai basis pertumbuhan ekonomi - implementasi di Swedia.
Sementara itu, Duta besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog menyatakan, keberhasilan dalam pendidikan tinggi dan riset adalah komponen utama bagi pertumbuhan ekonomi yang kompetitif dan inovatif.
Swedia berada di posisi yang unggul dalam bidang pendidikan tinggi dan ekonomi inovatif. Di Indonesia terdapat perkembangan minat terhadap ekonomi yang lebih inovatif, serta solusi dan praktik yang ditawarkan oleh Swedia.
Ia mengatakan, "Kami melihat pertumbuhan yang pesat terhadap minat pelajar Indonesia yang pergi ke Swedia dalam beberapa tahun belakangan ini, dan kedutaan telah mengadakan sebuah posisi untuk menjalankan program Study in Sweden di Indonesia."
Ia berharap dapat berbagi pengalaman dan berbuat flatform yang solid demi meningkatnya pertukaran dan kerja sama antara Indonesia dan Swedia.
Johanna menambahkan, "Kunjungan ini diharapkan menjadi batu loncatan yang baik untuk menciptakannya."