UNPI-CIANJUR.AC.ID - Setelah masuk dalam daftar Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) milik UNESCO, saat ini Candi Borobudur sedang mengantre masuk dalam daftar Memori Dunia (Memory of The World).
Penetapannya akan dilakukan sekitar tanggal 27 Oktober sampai 3 November mendatang, sejak satu tahun pengajuan dilakukan.
Keaslian dokumen atas kegiatan restorasi Candi Buddha terbesar di dunia itu pada 1973-1983 menjadi tolak ukur kepantasan Candi Borobudur masuk dalam daftar Memori Dunia UNESCO. Tapi, Candi Borobudur masih harus bersaing dengan 130 dokumen penting lainnya dari banyak negara.
Kegiatan restorasi Candi di Jawa Tengah ini pertama kali dilakukan pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1907 sampai 1911. Namun, minim pengarsipan.
Baru pada periode kedua—yang dilakukan bersama pemerintah, bukti lengkap seperti foto, peta dan gambar skala dikumpulkan sebagai dokumen penting.
Konsep restorasi bangunan kuno yang pertama kali di dunia itu juga sampai ditiru oleh Angkor Wat di Thailand.
Hingga saat ini, empat dokumen milik Indonesia yang masuk dalam daftar Memori Dunia UNESCO, yakni: I La Galigo, Negarakertagama, Babad Diponegoro, dan Konferensi Asia Afrika.
Selain dokumen restorasi Candi Borobudur, dokumen Cerita Panji, Gerakan Non-Blok, dan Tsunami Aceh juga telah diajukan untuk masuk dalam daftar Memori Dunia UNESCO.