UNPI-CIANJUR.AC.ID - Teknologi pengenal wajah memang sebelumnya sudah diperkirakan akan menjadi tren solusi keamanan. Popularitas pengenal wajah ini menjulang ketika vendor ponsel premium menggunakannya sebagai pintu keamanan perangkat.

 

Dari sekian banyak ponsel cerdas yang menawarkan teknologi pengenal wajah, Face ID yang ada di iPhone X mungkin jadi yang paling menyita perhatian. Teknologi Face ID ini bahkan jadi salah satu fitur andalan Apple di iPhone X yang baru saja dirilis.

 

Padahal, penerapan pengenal wajah tak terbatas pada ponsel cerdas semata. Di Indonesia, teknologi ini bahkan sudah bisa ditemui pada perangkat sehari-hari.

 

Fanky Christian, Ketua Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia (ASISINDO) mengatakan, "Sudah ada, sekarang kebanyakan masih dipakai di perkantoran." Menurutnya, 'Face ID' itu umumnya dipakai di ruang yang perlu keamanan lebih seperti ruang direksi dan semacamnya. Tak menutup kemungkinan juga sistem ini dipakai untuk merekam kehadiran karyawan di kantor.

 

Bahkan belum lama ini, ia sempat memasang sistem pengenal wajah di sebuah perkantoran milik perusahaan besar di Jakarta. Di kantor itu, teknologi pengenal wajah ini sekadar digunakan sebagai kontrol akses. 

 

Teknologi ini, sudah banyak diadopsi di luar negeri, katabya. Tapi, adopsi di Indonesia masih rendah karena sejumlah kendala. Padahal, Indonesia punya potensi pasar yang besar untuk solusi keamanan. 

 

Berdasarkan riset Citiasia Center for Smart Nation, pasar perangkat smart home dan smart city di Indonesia diperkirakan mencapai US$400 miliar dolar AS. Dari angka ini 20 persen di antaranya berada di kategori keamanan. Ini berarti pasar perangkat IoT untuk keamanan mencapai US$80 miliar. Itu sebabnya banyak perusahaan asing banyak berdatangan ke dalam negeri.