UNPI-CIANJUR.AC.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dukungan Google yang telah turut serta terlibat mengatasi pengambilan ikan secara ilegal yang tak terlaporkan di laut Indonesia.
Saat mengunjungi Googleplex di 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, Rabu siang waktu setempat atau Kamis pagi waktu Jakarta, Presiden mengatakan, "Terima kasih pada Google untuk mengatasi IUU Fishing."
Google meminjamkan teknologi analisis datanya untuk proyek lingkungan yang ditujukan untuk mendorong inisiatif penangkapan ikan komersial berkelanjutan. Proyek yang disebut Global Fishing Watch itu merupakan hasil kolaborasi antara Google Earth dengan organisasi pemetaan digital nirlaba SkyTruth dan kelompok advokasi kelautan Oceana.
Global Fishing Watch, yang dirancang untuk menunjukkan semua kegiatan penangkapan ikan yang bisa dilacak di lautan, merupakan platform teknologi yang menggunakan data satelit untuk menyampaikan informasi kepada publik mengenai penangkapan ikan berlebihan dan membuat kegiatan penangkapan ikan global lebih transparan.
Global Fishing Watch mengungkap intensitas usaha penangkapan ikan di seluruh dunia, yang merupakan salah satu penyebab penurunan tajam perikanan dunia, dengan menggunakan data-data dari sistem identifikasi otomatis (Automatic Identification System/AIS) pada kapal-kapal untuk menyiarkan lokasi kapal-kapal ikan pada peta.
Presiden Jokowi sebelumnya mengangkat isu penangkapan ikan ilegal (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing/IUU Fishing) dalam sesi yang membahas isu maritim dalam Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN yang berlangsung di Sunnylands, California, 15-16 Februari.
Pemerintah Indonesia juga berharap Google mendorong penyelenggaraan pelatihan dan edukasi teknologi informasi baru di Indonesia untuk memberdayakan ekonomi digital, khususnya membantu usaha mikro, kecil dan menengah.