UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kunjungan turis ke Amerika Serikat dilaporkan terus menurun sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden pada Januari 2017 lalu.
Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) melaporkan jumlah wisatawan asing yang mengunjungi AS turun lima persen di kuarter pertama dan empat persen di kuarter ketiga 2017 lalu.
Lembaga pemantau pola perjalanan dan pariwisata, ForwardKeys, memaparkan bahwa jumlah kedatangan internasional ke bandara-bandara di Amerika menurun 1,4 persen antara 27 Januari hingga 30 September 2017 jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penuruan jumlah turis asing itu berhubungan dengan larangan imigrasi yang sempat diterapkan Trump sekitar awal Februari tahun lalu, tepatnya satu bulan setelah dilantik, menurut analis ForwardKeys.
Saat itu, Trump melalui perintah eksekutifnya mengetatkan aturan keimigrasian dengan menerapkan larangan perjalan ke AS bagi warga sejumlah negara Muslim yang dianggap mengancam keamanan.
Belakangan ini, dia juga diklaim mengeluarkan pernyataan bernada rasis terhadap sejumlah negara Afrika yang selama ini menjadi salah satu asal para imigran di Amerika.
Selain itu, FowardKeys menganggap penguatan nilai dolar yang terjadi bersamaan dengan pengetatan imigrasi semakin membuat turis asing enggan berkunjung ke AS karena biaya wisata tinggi.
Kepala departemen tren pariwisata UNWTO, John Kester, mengatakan tahun 2017 menjadi milik sejumlah negara di Eropa lantaran peningkatan turis asing yang cukup signifikan ke kawasan tersebut.
Eropa bagian selatan dan kawasan Mediterania mengalami pertumbuhan pariwisata terbesar selama setahun terakhir, yaitu meningkat 13 persen dibandingkan 2016.