UNPI-CIANJUR.AC.ID - Segala dokumen terkait kepresidenan pertama Republik Indonesia direncanakan bakal didaftarkan ke badan PBB, UNESCO.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan pada Senin (29/1) pagi mendatangi kantor Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Demi mewujudkan hal tersebut.
Dari Pratikno, Mustari menerima sejumlah arsip dari era kepresidenan pertama RI, Sukarno hingga masa reformasi, untuk membantu ANRI memperoleh Memory of the World dari UNESCO. "Tahun ini kami sedang mengusulkan agar arsip-arsip Sukarno bisa memperoleh Memory of the World UNESCO."
Melalui predikat tersebut, Indonesia bisa makin meyakinkan dunia bahwa bangsa ini pernah memiliki pemimpin yang besar bukan hanya bagi kemerdekaan Indonesia, melainkan bagi upaya pembebasan imperialisme di dunia.
Beberapa arsip yang diterima ANRI pagi ini adalah arsip pemerintahan era Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) sampai dengan Kabinet Ampera yang disempurnakan Dewan Menteri Tahun 1949 hingga 1968, pembentukan dan pergantian kabinet era Republik Indonesia Serikat, Demokrasi Parlementer, dan Orde Lama (Demokrasi Terpimpin).
ANRI juga menerima arsip dari sejumlah Istana Kepresidenan seperti foto kegiatan presiden sejak 1954-2014 dan buku tamu kenegaraan pada 1982-1992.
Terdapat juga arsip ASEAN 1967-1968 sebagai informasi Deklarasi Pembentukan ASEAN tahun 1967, penyelenggaraan KTT ASEAN, dan peran serta Indonesia dalam mewujudkan stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara.
Pratikno juga menyerahkan arsip Gerakan Non Blok (GNB) 1970-1998, deklarasi KTT GNB I di Beograd, surat-surat asli dari pemimpin negara sahabat seperti Ketua PLO Yasser Arafat, Perdana Menteri ltalia Silvio Berlusconi, dan peran serta Indonesia dalam usaha pencapaian perdamaian dunia.
Terakhir ada arsip Sekretariat Wakil Presiden tahun 1999 hingga 2004, menginformasikan kegiatan wakil presiden, sidang/rapat terbatas, hubungan internasional, kajian masalah-masalah strategis.
"Jadi ini saya kira sangat sejalan sekali dengan program kami, menyelamatkan arsip kepresidenan," tutur Mustari, seperti dilansir CNN Indonesia.
Pratikno mengatakan kementerian yang ia pimpin berperan penting dalam melaksanakan, mendokumentasikan, serta merekam aktivitas kegiatan presiden. Namun, untuk penyimpanan jangka waktu lama agar dikenal generasi selanjutnya, kata Pratikno, itu merupakan salah satu fungsi dan tugas ANRI.
Pratikno menambahkan, "Kalau ANRI di hilir, kami di hulu. Kami membuka diri mohon bantuan agar ANRI mendampingi Kemsetneg membenahi arsip."