UNPI-CIANJUR.AC.ID - Lebih dari 10 juta orang di ibukota India, Delhi, harus hidup tanpa air setelah pengunjuk rasa mensabotase kanal utama yang memasok air ke sebagian besar ibukota.
Tentara mengambil alih kanal Munak setelah komunitas Jat yang berunjuk rasa karena penjatahan kerja berdasarkan kasta, merampasnya.
Dibutuhkan "tiga hingga empat hari" sebelum persediaan yang normal kembali ke daerah-daerah, kata Keshav Chandra, kepala dewan penanganan air Delhi. Seluruh sekolah di Delhi ditutup karena krisis air ini.
Enam belas orang tewas dan ratusan terluka dalam tiga hari kerusuhan sebelumnya. Enam belas juta penduduk tinggal di Delhi, dan sekitar tiga-perlima kebutuhan air kota itu dipasok oleh terusan yang mengalir melewati negara bagian Haryana.
Keshav Chandra mengatakan berkat peringatan sebelumnya warga berhasil menyimpan persediaan air sebelumnya. Mobil-mobil tanker air sudah dikirim ke berbagai pelosok kota, namun tidak akan cukup memenuhi seluruh kebutuhan. Tentara sudah mengambil alih terusan itu pada Senin (22/2/2016) pagi, namun perbaikannya akan memakan waktu.
Pengunjuk rasa dari komunitas Jat, yang menuntut kuota untuk mendapat pekerjaan di negara bagian Haryana, sempat menguasai kanal Munak.
Menteri Negara Haryana Ram Bilas Sharma mengatakan, situasi telah kembali normal, lalu lintas di jalan raya nasional dan jalur kereta api antara Delhi dan kota-kota di Jaipur dan Chandigarh sudah dibuka kembali. Pemerintah federal India akan menetapkan undang-undang yang melindungi komunitas Jat dalam siding parlemen mendatang. Ia juga menyebut, pemerintah akan membentuk suatu komite tingkat tinggi untuk menyelidiki masalah yang diderita komunitas Jat.