UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Malang, Jawa Timur membuka sebanyak 1.200 lowongan kerja dalam acara 'Job Fair' atau bursa kerja di Aula Skodam V Brawijaya di wilayah setempat.
Pembukaan kesempatan kerja ini merupakan salah satu upaya Pemkot Malang untuk menurunkan angka pengangguran, menurut Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi.
Ia mengatakan, "Permasalahan yang ada saat ini, adalah tidak proporsionalnya antara jumlah lapangan pekerjaan dan pencari kerja. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam hal ini sangat dibutuhkan agar proporsionalitas itu bisa terjaga dengan baik dan jumlah pengangguran bisa menurun."
Tenaga kerja pada dasarnya dibagi menjadi tiga kategori, yakni tenaga kerja terlatih, tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak terlatih, kata Wahid seperti dilansir Antara.
"Hal ini tentunya membutuhkan sebuah penanganan dari pemerintah agar tiga kategori itu bisa merata dalam mendapatkan peluang bekerja. Kami terus berusaha dan berharap mampu para pencari kerja dari tiga kategori itu dapat tertampung secara proporsional, meskipun jumlah orang dalam kategori tenaga kerja tersebut berbeda."
Tak hanya itu, sistem dalam pemerintahan utamanya terkait dengan penyerapan anggaran juga salah satunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
Selama ini, di hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia penyerapan anggaran tidak proporsional antara triwulan satu, triwulan dua, triwulan tiga dan triwulan empat, ujar Wahid.
"Selama ini kebanyakan anggaran menumpuk pada triwulan empat sehingga sistem ini yang harus di perbaiki karena berdampak terhadap lowongan kerja. Kalau misalnya proposional penyerapan anggaran pertriwulan, maka sepanjang tahun ketersediaan lapangan kerja ini bisa proposional."
Sementara itu bursa kerja yang digelar hingga Kamis (5/4) tersebut, terdapat 58 perusahaan yang turut andil, di antaranya ada 31 perusahaan dari Kota Malang, 10 perusahaan dari Kota Surabaya, dan 8 perusahaan dari Kabupaten Malang.