UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Upaya Menjaga Permainan Tradisional di Era Modern
unpi/cnnindonesia • Selasa, 21 Agustus 2018 10:11 Wib
Upaya Menjaga Permainan Tradisional di Era Modern
Sumber Foto : ANTARA FOTO / Aloysius Jarot Nugroho
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional memiliki saingannya sendiri, permainan modern. Dan seiring dengan perkembangan zaman pula, permainan tradisional perlahan tak dilirik lagi oleh generasi muda.
 
Sejumlah pihak diketahui melakukan upaya mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat dalam berbagai jenis kegiatan.
 
Misalnya Mohamad Zaini Alif, pemerhati dan peneliti permainan tradisional ini menekuni asal mula tradisi tersebut hingga mendirikan Komunitas Hong pada 2005 untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat.
 
Pemerintah Indonesia juga melakukan ancang-ancang untuk menjaga permainan tradisional agar tak punah, yang tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Permainan tradisional merupakan satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan oleh Pemerintah Indonesia.
 
Tapi di luar sana, ada banyak pula berbagai pihak yang mulai bergerak untuk menjaga permainan tradisional yang pernah mereka ikuti tidak hilang ditelan zaman.
 
Kasubdit Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, F Sri Lestari Yati, mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan pengetahuan permainan tradisional ke tenaga pendidik melalui program muatan lokal berbasis daerah.
 
Tindakan itu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya melaksanakan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Sri Lestari berharap dengan sosialisasi permainan tradisional dapat memperkaya bahan ajar tenaga pendidik dan sesuai dengan kedaerahan masing-masing.
 
"Mereka (tenaga pendidik) sebenarnya kekurangan bahan (ajar). Mereka berpatok dari pusat, dengan adanya implementasi ini dapat memperkaya mereka," kata Sri Lestari, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
 
Ia menambahkan, "Sampai saat ini pengajaran saja dulu, karena mereka tidak ada inovasi. Kami ajarkan ke mereka kalau di daerah mereka ada juga yang bisa diajarin [permainan tradisional]."
 
Sri Lestari mengatakan pihaknya telah melakukan analisis konteks tradisi muatan lokal berkaitan dengan permainan tradisional sejak 2013, sebelumnya mereka juga melakukan reinventarisasi data permainan tradisional di berbagai daerah.
 
Namun terkait data permainan tradisional, Sri Lestari mengakui pihaknya belum memiliki data semutakhir yang dimiliki Zaini berupa nyaris 2.600 permainan.
 
Berdasarkan data Kemendikbud yang didapat CNNIndonesia.com, pemerintah baru mencatat 787 permainan tradisional dari berbagai daerah. Tetapi data tersebut belumlah komplet lantaran adanya kekosongan dari beberapa daerah.
 
Selain itu, analisis lebih lanjut amat diperlukan terhadap data tersebut sehingga dapat memberikan gambaran kondisi teraktual permainan tradisional di Indonesia dan kebijakan yang bisa diambil dalam memajukannya sesuai dengan amanat UU.
 
Belum lagi literasi yang dimiliki Kemendikbud terkait permainan tradisional adalah rilisan 1998, dua dekade silam yang sudah tidak lagi relevan secara ilmiah.
 
Sehingga, selama ini Sri Lestari memberikan pengayaan materi muatan lokal kepada tenaga pendidik di berbagai daerah di Indonesia menggunakan informasi atau data seadanya yang dimiliki Kemendikbud.
 
Meski tak berlandaskan data mutakhir, Sri Lestari mengaku bahwa sosialisasi pengayaan muatan lokal tenaga pendidik di daerah diikuti dengan baik dan amat membantu mereka mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak. Apalagi, pengayaan disesuaikan dengan kedaerahan masing-masing.
 
"Mereka sadar juga sebenarnya [pentingnya pengenalan permainan tradisional], guru-gurunya mendorong pihak sekolah ikut pengayaan ini biar kenal bahwa permainan tradisional bisa mengajarkan kebersamaan, disiplin, dan toleransi," kata Sri Lestari.
 
Ia pun berharap bahwa permainan tradisional bisa ditetapkan sebagai kurikulum dalam muatan lokal, bukan hanya sekadar materi pengayaan kepada tenaga pendidik. Selama ini, penentuan kegiatan muatan lokal masih diberikan kepada masing-masing sekolah atau satuan pendidikan di daerah.
 
"Selama ini guru mengandalkan teks (bahan ajar). Kalau (materinya) sudah habis, ya tidak ada bahan. Padahal permainan tradisional ini bisa jadi muatan lokalnya," kata Sri Lestari.
 
"Dan ini (muatan lokal) sebenarnya ini cukup efektif untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. Setiap pekan bisa berganti, minggu ini permainan apa, minggu depan apa, dan ini bisa mengembangkan permainan itu sendiri." lanjutnya.
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Perguruan Tinggi Swasta Diimbau Terapkan Belajar Jarak Jauh
Senin, 16 Maret 2020 09:03 Wib • unpi/republika
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris