Media Sosial Salah Satu Tempat Pemicu Tawuran Pelajar
unpi/republika • Kamis, 13 September 2018 10:57 Wib
Sumber Foto : iamwire.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut media sosial kerap menjadi salah satu tempat pemicu tawuran antar-pelajar. Pola ini dinilai mewarnai beberapa kasus tawuran pelajar yang terjadi akhir-akhir ini.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listiyarti menilai media sosial sering menjadi tempat saling ejek sehingga memicu pertengkaran di dunia nyata. "Masalahnya sepele, seperti saling ejek di media sosial. Mereka pun kerap janjian tawuran melalui media sosial juga seperti menentukan tempat dan waktu tawuran, lengkap dengan jam yang disepakati," kata Retno.
Untuk menghindari polisi, tawuran pun sering dilakukan pada dini hari ketika situasi jalan masih sepi. Biasanya, para remaja ini tergabung dalam kelompok yang melibatkan tidak hanya teman satu sekolah tapi juga yang berbeda sekolah, kata Retno, seperti dilansir republika.co.id.
"Jika beda sekolah biasanya ketika di jenjang sekolah sebelumnya mereka satu sekolah, misalnya saat SMP, namun pisah sekolah saat mereka SMA," tambahnya.
Berdasarkan data di bidang pendidikan, kasus tawuran pelajar yang tercatat di KPAI terus mengalami penurunan sejak 2014-2017. Pada tahun 2014 total kasus tawuran di bidang pendidikan mencapai 24 persen, tahun 2015 menurun jadi 17,9 persen, dan turun lagi di tahun 2016 menjadi 12,9 persen.
Data yang diambil dari beberapa daerah di Indonesia ini pun tak berubah hingga tahun 2017 kemarin. "Tapi KPAI mencatat terhitung sejak 23 Agustus 2018 hingga Sabtu (8/9) sedikitnya telah terjadi empat kali tawuran di wilayah berbeda yakni Permata Hijau, Kolong Tol JORR W2, Cileduk Raya wilayah Kreo dan Cileduk Raya Wilayah Kota Tangerang," katanya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris