UNPI-CIANJUR.AC.ID - Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Braille yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra.
"KBBI Braille ini akan diluncurkan pada pelaksanaan Kongres Bahasa Indonesia XI yang diselenggarakan pada 28 hingga 31 Oktober 2018," ujar Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Prof Dadang Sunendar.
KBBI tersebut, disusun untuk mewujudkan keadilan dan akses bagi penyandang disabilitas. Alih huruf menjadi KBBI Braille tersebut dilakukan dengan melibatkan penyandang disabilitas netra langsung sebagai pengguna kamus melalui beberapa tahap, jelasnya dilansir republika.co.id.
Tahap pertama adalah pengalihan huruf latin ke Braille kemudian dicetak. Tahap kedua adalah penyuntingan oleh penyandang disabilitas netra untuk menghindari kesalahan penulisan, keterbacaan, dan sebagainya.
Tahap ketiga adalah pencetakan dan penjilidan KBBI Braille. Secara keseluruhan, KBBI tersebut dibagi menjadi 138 jilid dan setiap jilid berisi 50 lembar kertas khusus cetakan Braille yang terdiri atas bagian depan kamus yang berisi petunjuk pemakaian, bagian batang tubuh berupa entri kamus dari A-Z, dan bagian belakang yang berisi lampiran.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris