unpi/cnnindonesia • Selasa, 30 Oktober 2018 16:00 Wib
Sumber Foto : tempo.co
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat kemarin. Pesawat yang baru digunakan sekitar 2,5 bulan itu terjatuh setelah 13 menit mengudara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Insiden ini menambah deretan kecelakaan pesawat Lion Air di Indonesia.
Kendati demikian, angkutan udara merupakan salah satu moda transportasi paling aman. Berdasarkan temuan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada tahun 2016, ada rata-rata satu kecelakaan untuk setiap 2,86 juta penerbangan.
Kemungkinan penumpang terbunuh dalam kecelakaan pesawat adalah 1 berbanding 1 juta, dibandingkan dengan kecelakaan mobil yakni 1 berbanding 5.000. Kendati demikian ada menit-menit paling krusial selama penerbangan.
Aturan Plus Three Minus Eight atau dikenal juga dengan Critical Eleven (11 menit paling kritis) menyebut, ada dua momen berbahaya dalam penerbangan pesawat.
Seperti dilansir express.co.uk, Selasa (30/10), momen paling krusial yang memungkinkan kecelakaan pesawat terjadi selama tiga menit pertama dan delapan menit terakhir penerbangan. Total 11 menit.
Critical Eleven menjelaskan 11 menit yang dimaksud jika diuraikan, yaitu waktu tiga menit setelah pesawat lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat.
Dalam catatan critical eleven, 80 persen kecelakaan pesawat komersial terjadi dalam dua momen ini.
Dalam masa kritis ini seluruh penumpang termasuk awak kabin harus mengurangi aktivitas yang tidak penting, seperti berjalan di lorong kabin pesawat.
Penumpang juga diwajibkan untuk mengikuti arahan pramugari seperti menggunakan seat belt, mematikan ponsel, melipat meja, menegakkan sandaran kursi serta membuka tirai jendela.
Dalam dua periode ini, semua arahan pilot harus didengar oleh seluruh penumpang dan awak kabin.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris