UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Media sosial (medsos) bukan hanya sebagai tempat sharing atau berbagi, tapi juga tempat edukasi bagi masyarakat.
"Karena itu, medsos harus dikelola secara benar dan santun," kata Hendri.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi ini mengatakan, harus diakui saat ini banyak konten negatif di medsos, seperti hoaks dan ujaran kebencian, yang bila dibiarkan bukan hanya meresahkan, melainkan juga bisa merusak persatuan.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk menanggulangi sisi negatif medsos dengan melakukan cek, ricek, berpikir cerdas, dan bertanggung jawab dalam mengelola akun medsos masing-masing.
"Bila menemukan akun yang memunculkan akun ujaran kebencian, hoaks, kampanye hitam, ada baiknya tinggalkan akun itu. Tidak perlu dibaca, apalagi di-share," ujar Hendri, dilansir CNNIndonesia.com.
Menurutnya, narasi kebencian yang tersebar di medsos tidak hanya berimbas pada pembuat, tapi juga berimbas secara luas di masyarakat.
"Memang agak klise, tapi apa pun itu akun medsos menjadi tanggung jawab pemilik akun masing-masing," katanya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris