UNPI-CIANJUR.AC.ID - Peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah tradisi warisan guru dan pendahulu bangsa yang patut terus dijaga, menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Saya bersyukur bisa hadir dalam Mejelis ini, dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. Ini tradisi yang harus terus kita jaga dan pelihara," kata Menag, dilansir Infopublik.
"Mengkaji, menelaah untuk meneladani Rasulullah adalah suatu hal yang berkelanjutan, tak kunjung selesai," tambahnya, saat mengahadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Majelis Ta’lim Al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athas di Tanah Baru, Depok.
Menag Lukman mengajak umat untuk meneladani sikap Rasulullah yang senantiasa bersyukur dan sabar. Syukur ketika mendapatkan hal yang positif, dan bersabar ketika menerima ujian dan musibah.
Rasulullah Saw, tidak suka menunjukkan kemarahannya, bahkan kepada orang yang berbuat dzalim kepadanya. Ini pelajaran tentang teladan Rasulullah. "Semoga kita senantiasa dapat meneladani ajaran-ajarannya," kata Menag.
Sebelumnya, KH Ma'ruf Amin yang juga hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa sudah mengenal Habib Abu Bakar Al Athas cukup lama, ketika masih di Ujung Pandang hingga ke Martapura, dan sekarang di kota Depok.
"Hari ini kita dipertemukan, dan hari ini kita memperingati hari yang luar biasa, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang membawa perubahan, mengubah manusia dari zaman jahiliyyah menjadi umat yang terbaik. Ini perubahan yang luar biasa," kata KH Ma'ruf Amin.
Disampaikan KH Ma'ruf Amin, pada masa Rasulullah umat melalui empat masa, dari zaman yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang baik dan menjalankannya, dari menjalankannya menjadi mengerjakan yang Ma'ruf.
"Dakwah Nabi Muhammad Saw dengan cara yang santun, tidak dengan keras dan galak. Kalau dengan galak maka mereka akan kabur," kata KH Ma'ruf Amin.
Sampai saat ini, lanjut KH Ma'ruf Amin, itulah yang dilakukan para ulama dan habaib, berdakwah dengan cara santun. "Semoga negara dan Bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih baik," tutup KH Ma'ruf Amin.