UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendorong kampus untuk berinovasi dalam berbagai bidang. Karena menurutnya, menumpuknya sarjana yang menganggur merupakan dampak dari kampus yang lamban berinovasi.
"Kalau kita lihat pengangguran sarjana cukup tinggi itu, faktor utamanya karena kampus kita banyak yang tidak inovatif," kata Nasir.
Salah satu indikasi kampus tidak inovatif, lanjut Nasir, yaitu dari pengajuan program studi baru yang terkesan latah. Maksudnya, jika perguruan tinggi satu membuka satu jurusan baru, perguruan tinggi yang lain ikut-ikutan membuka prodi yang sama.
Padahal, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya kampus bisa berpikir ke depan dan menginisiasi prodi baru yang orisinil, jelasnya dilansir Republika.
"Prodi baru yang diajukan cenderung saja sama, jadi repetitif harusnya mencoba buka prodi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. misalnya teknologi informasi," terang Nasir.
Selama ini, Nasir melihat banyak sarjana yang bekerja tidak pada bidang akademiknya. Hal itu cukup disayangkan, meskipun dia mengaku banyak anak muda yang berhasil membuka usaha dan bekerja di luar bidang studinya.
"Nah itu artinya kembali pada kompetensi mahasiswa. Itu juga sesuai dengan program kami sekarang yang memokuskan pada kompetensi bukan hanya akademis," jelas dia.
Untuk mendukung itu, Kemenristedikti sejak tahun 2017 telah memoratorium pembukaan prodi ilmu sosial. Dengan begitu, hanya pembukaan prodi STEM saja yang dibuka.
Menurutnya, hal itu sebagai salah upaya efektif. Mengingat di era revolusi industri, lulusan mahasiswa prodi STEM diprediksi bakal sangat dibutuhkan.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris