Pengamat: Mahasiswa Golput karena Persoalan Administrasi Kependudukan
unpi/antaranews • Rabu, 12 Desember 2018 12:25 Wib
Sumber Foto : kompasiana.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pengamat hukum tata negara dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr Johanes Tuba Helan, Mhum mengatakan, umumnya mahasiswa memilih untuk tidak ikut dalam pemilu atau golput karena persoalan administrasi kependudukan.
"Kalau ditanya mengapa mahasiswa lebih memilih menjadi golput, maka persoalannya ada di administrasi kependudukan, yakni kartu tanda penduduk (KTP) yang tidak berlaku di luar alamat dalam KTP," kata Johanes Tuba Helan, dilansir Antaranews.
Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan seputar pilihan golput di sebagian kalangan mahasiswa dan bagaimana mengajak mereka agar ikut partisipasi dalam Pemilu.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSI mengatakan, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik tentu memiliki pemikiran, persepsi politik dan kepekaan sosial yang tinggi sehingga partisipasinya dalam politik menjadi penting untuk membangun kualitas demokrasi.
Atas dasar itu, mahasiswa diharapkan tidak golput dalam ajang Pemilu 2019.
Sementara mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang kurang peduli terhadap kondisi sosial masyarakat, sehingga mereka tidak mau mengurus e-KTP sebagai salah satu persyaratan dalam pemilu.
Menurut dia, mahasiswa yang datang ke kota seperti Kupang hanya bersifat sementara selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
"Persoalan ada di administrasi kependudukan, yakni KTP tidak berlaku di luar alamat dalam KTP sehingga mahasiswa datang di Kupang hanya sementara tidak bisa memilih. Mau pulang kampung untuk memilih biaya mahal," katanya.
Seharusnya mahasiswa dimana saja diberi kesempatan memilih di tempat domisili, walaupun sementara, kata Johanes Tuba Helan.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris