UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Kesiapsiagaan Bencana Indonesia Masih Rendah
unpi/cnnindonesia • Jumat, 28 Desember 2018 15:55 Wib
Kesiapsiagaan Bencana Indonesia Masih Rendah
Sumber Foto : lipi.go.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memandang tingkat kesiapsiagaan Indonesia menghadapi bencana baik masyarakat maupun pemerintahnya cenderung rendah. Hal itu dilihat dari beberapa parameter yang seharusnya dipenuhi oleh setiap daerah di Tanah Air mengingat Indonesia berada di Ring of Fire alias wilayah rawan gempa.
 
Peneliti Bidang Ekologi Manusia Deny Hidayati mengatakan bahwa di tingkat daerah kepedulian bencana masih rendah karena tak memenuhi parameter kesiapsiagaan. Sehabis bencana besar seperti tsunami Aceh, gempa di Lombok dan Palu, kepedulian meningkat namun dengan mudah kembali dilupakan.
 
"Jadi kepedulian itu yang harusnya ditingkatkan lagi bahwa kita memang di daerah rawan bencana, kita harus siap-siap," ujar Deny, dilansir CNNIndonesia.
 
Deny lebih lanjut menerangkan bahwa ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Pertama, pengetahuan mengenai bencana. Setiap orang disebutnya harus memahami apa saja bencana yang rawan terjadi di daerahnya.
 
Kemudian, mereka juga perlu memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah bencana itu terjadi. Informasi mengenai pengetahuan ini bisa disampaikan secara formal dengan diintegrasikan dengan mata pelajaran di bangku sekolah atau sosialisasi di komunitas rutin masyarakat seperti posyandu, karang taruna dan pengajian.
 
"Masalahnya adalah sosialisasi ini waktunya sempit, yang mengikuti terbatas, pembicara terbatas dan tidak merata. Di Jambi materi tidak seimbang antara Karhutla dengan asap dampak Karhutla," kata Deny.
 
Kedua, peringatan dini terhadap berbagai bencana. Kebanyakan bencana datang dengan cepat. 
 
Beberapa seperti tsunami, gempa, maupun erupsi gunung membutuhkan distribusi informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang harus sampai dengan baik di masyarakat. Namun, seringkali distribusi informasi itu tidak terjadi dengan baik.
 
"Itu bisa dikelola di tingkat lokal, masyarakat. Itu kalau banjir perlahan, kalau tsunami kan dari BMKG ya nah bagaimana itu bisa sampai ke masyarakat itu penting," lanjutnya.
 
"Karena itu masyarakat juga harus melakukan distribusi warning pakai apa. Di desa punya banyak media misalnya bedug, lonceng gereja," kata dia.
 
Sistem peringatan dini sangat penting agar masyarakat bisa melakukan evakuasi diri dan barang berharga lainnya sebelum bencana tiba.
 
Ketiga adalah pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk pangan, sandang, papan berupa shelter, sandang pakaian. Hal itu juga termasuk juga fasilitas-fasilitas kritis seperti listrik dan alat komunikasi.
 
"Ingat waktu kita bencana Palu, listrik kita mati kolaps semuanya, harusnya sudah dihitung, berapa kecepatan untuk memulihkan kembali listrik supaya komunikasi berjalan kembali," ujar Deny.
 
Setiap daerah kata dia sebetulnya harus memiliki daftar kebutuhan kritis, sehingga masyarakat bisa mandiri saat bantuan belum bisa tiba. Jika perlu, pemerintah daerah bisa menyiapkan alat berat untuk disimpan di tempat yang aman
 
Parameter berikutnya adalah kebijakan supaya mitigasi berjalan di bawah payung hukum yang jelas. Kebijakan itu bisa berupa pembangunan infrastruktur hingga pendidikan publik termasuk dimasukkannya kurikulum bencana ke dalam materi pelajaran.
 
Namun, mitigasi struktural saja tidak cukup. Deny mengatakan parameter kelima adalah mobilisasi sumber daya. Masyarakat menurutnya tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, BNPD atau BNPB semata.
 
"Karena mobilisasi itu penting termasuk di keluarga," kata dia.
 
Yang dimaksud adalah setiap anggota keluarga memahami peran masing masing ketika bencana terjadi sehingga bisa saling gotong royong dalam menyelamatkan diri dan bertahan hidup saat bencana terjadi.
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Perguruan Tinggi Swasta Diimbau Terapkan Belajar Jarak Jauh
Senin, 16 Maret 2020 09:03 Wib • unpi/republika
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris