Science Techno Park Berkontribusi Capai Target 3.500 Technopreneur
unpi/antaranews • Jumat, 23 Agustus 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : steemit.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kawasan Sains dan Teknologi (Science Techno Park/KST) didorong untuk melahirkan lebih banyak perusahaan pemula berbasis teknologi (technopreneur) untuk ikut berkontribusi dalam target penumbuhan 3.500 technopreneur atau startup untuk semua kementerian dan lembaga sebagaimana yang tercantum dalam Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Dari sana (KST) diharapkan muncul pelaku-pelaku usaha baru, dan dengan keberadaan pelaku usaha baru ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa," kata Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemal Prihatman dalam pertemuan dengan awak media tentang 'Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi' di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis.
Kemal mengatakan target penumbuhan startup pada RPJMN 2020-2024 tersebut jauh lebih tinggi dibanding target periode pemerintahan sebelumnya, yakni 1.200 startup pada RPJMN 2015-2019. Dan target RPJMN 2015-2019 tersebut telah tercapai.
Namun, target 3.500 technopreneur tersebut dapat berubah atau tetap tergantung pada penetapan RPJMN 2020-2024.
Program penguatan inkubator mendukung KST menciptakan technopreneur muda, di mana dalam program tersebut para pebisnis pemula itu diberikan dukungan diantaranya pendampingan, penguatan dari sisi pengelolaan bisnis, penguatan secara teknis, manajemen bisnis dan pengembangan produk usaha, tutur Kemal, dilansir Antaranews.
Kemal mengatakan 3.500 technopreneur tersebut adalah mereka yang nantinya memiliki bisnis yang sudah berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan.
Dari 350.000 calon technopreneur, maka setidaknya dapat diperoleh 10 persen dari total atau 3.500 technopreneur.
Namun, mencari calon-calon technopreneur tersebut tidaklah mudah, untuk itu Kawasan Sains dan Teknologi berperan untuk mengakselerasi terciptanya technopreneur atau perusahaan pemula (startup) berbasis teknologi melalui proses inkubasi yang diberikan kepada calon technopreneur untuk membina mereka menjadi pelaku usaha yang berhasil.