Ilmuwan Sebut Masyarakat Indonesia Masih Alergi Nuklir
unpi/cnnindonesia • Jumat, 23 Agustus 2019 15:00 Wib
Sumber Foto : batan.go.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ilmuwan Fisika Indonesia, Terry Mart menyebut saat ini masyarakat Indonesia masih alergi ketika mendengar kata nuklir. Sebab, teknologi nuklir diidentikan sebagai peristiwa pengeboman yang terjadi di kota Hiroshima, Jepang pada 1945 lalu.
"Memang masyarakat Indonesia masih alergi kalau dengar nuklir misal "wah bahaya nih, Hiroshima kan bom nuklir". Tapi di satu sisi masyarakat belum banyak yang tahu kalau kita sudah punya 3 reaktor nuklir. Meskipun cuma buat riset, tapi energinya sudah cukup tinggi," kata Terry, dilansir CNNIndonesia.
Tiga reaktor nuklir milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Indonesia berada di Bandung, Yogyakarta, dan Serpong.
Reaktor untuk riset itu dimanfaatkan perguruan tinggi sebanyak 50 persen, kesehatan 30 persen, dan sisanya dimanfaatkan oleh industri.
Ditanya apakah mungkin masyarakat Indonesia bisa menerima energi nuklir? Terry mengatakan kemungkinan besar bisa diterima kalau masyarakat sudah merasa nyaman dan aman soal nuklir.
"Ya mungkin saja, dua hal tadi masyarakatnya sudah aman dan nyaman tidak ada penolakan. Namun secara pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia itu saya kira enggak punya yang langsung komersial," jelasnya.
Selain itu Terry menilai pemanfaatan teknologi sains di Indonesia juga belum mumpuni. Sehingga, hingga saat ini pemerintah masih mengandalkan teknologi sains yang dibeli dari luar.
"Misalnya untuk pembangkit listrik tenaga air, uap, dan turbin kita beli juga. Teknologi yang kita punya di dalam negeri belum mumpuni untuk menghasilkan sendiri," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Terry Mart diberikan penghargaan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas dedikasi yang tinggi dan konsisten dalam bidang ilmu Fisika Partikel Kaon. Partikel Kaon adalah bagian dari pentaquark (lima quark) yang menyusun proton dan neutron. Salah satu dari kelima quark ini adalah partikel Kaon atau dikenal juga sebagai partikel aneh.