Menristekdikti Ajak Mahasiswa jadi Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
unpi/kemristekdikti • Kamis, 05 September 2019 09:01 Wib
Sumber Foto : ristekdikti
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir membuka Rakornas XIV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dengan tema 'Milenial Membangun Negeri" di Auditorium Institut Agama Hindu Negeri, Palangkaraya (30/8). Rakornas ini dihadiri oleh KMHDI dari 21 provinsi dan akan berlangsung sampai dengan 2 September 2019.
Menteri Nasir dalam sambutannya mengajak mahasiswa Indonesia dan KMHDI khususnya, menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Menristekdikti mengatakan perbedaan merupakan sebuah anugerah yang harus disikapi secara positif, jangan sampai perbedaan merusak persatuan serta menghalangi Indonesia maju.
Menteri Nasir mengajak mahasiswa untuk menyampaikan pada seluruh dunia betapa besar, dan beragamnya suku, ras dan agama Indonesia namun tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Apapun agamanya, apapun ras nya, apapun suku nya, tetap satu bangsa Indonesia. Semoga adik - adik sebagai mahasiswa dan calon pemimpin masa depan, dalam komunitas apapun mampu mewujudkan Indonesia Maju melalui persatuan dan kesatuan bangsa." ujar Menristekdikti, seperti dikutif dalam rilis Kemenristekdikti.
Menristekdikti berharap, KMHDI dapat berperan aktif dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat. Menristekdikti menegaskan radikalisme, anarkisme dan rasisme tidak boleh berkembang di kalangan mahasiswa dan lingkungan kampus.
Ketua Presidium KMHDI, I Kadek Andre Nuaba menyampaikan Tema Milenial Membangun Negeri diambil terutama terkait meningkatnya gerakan radikalisme dan rasisme di kalangan perguruan tinggi. Selain itu, KMHDI juga menaruh perhatian terhadap pemberlakuan Rektor asing. KMHDI berharap Rektor asing diberlakukan untuk universitas ranking 15 teratas terlebih dahulu agar menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
"KMHDI berharap Menristekdikti dapat memberikan solusi terkait permasalahan tersebut," ujar I Kadek Andre Nuaba.