Mahasiswa Ciptakan Pendeteksi Kesuburan Tanah
unpi/its • Kamis, 19 September 2019 13:39 Wib
Sumber Foto : okezone.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Hipzul Achmad Jabbar, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Departemen Sistem Informasi (SI), berhasil merancang sebuah sistem pendeteksi kesuburan tanah.
Ia mengatakan, pada sistem pendeteksi kesuburan tanah ini terdapat empat sensor yaitu kelembaban, PH, Electrical Conductivity (EC), dan suhu. Karena keempat indikator tersebut saling berkaitan, misalnya PH dengan EC karena di PH tertentu itu saling berkaitan dengan ion tertentu pula.
"Sehingga bisa mengontrol tanah tersebut cocok untuk tanaman apa atau karena kekurangan ion kemungkinan perlu ditambahkan pupuk untuk bisa merubah variabel seperti EC," terangnya dikutip dari akun resmi ITS, Selasa (17/9/2019).
Untuk cara kerjanya, yaitu keempat sensor tadi ditancapkan ke tanah terlebih dahulu. Lalu data yang didapatkan akan otomatis dikirim ke arduino. Arduino merupakan sebuah microcontroller yang bersifat open source atau sumber terbuka yang ditujukan untuk membuat prototype peralatan elektronik. Menurutnya, alasan untuk memilih arduino karena lebih mudah dipakai untuk prototyping karena simpel dan kodingannya lebih mudah.
Setelah itu, arduino akan mengirimkan data ke aplikasi yang telah ia buat. Data yang dikirim ke server aplikasi tersebut menggunakan wifi. Karena biar terlihat lebih bagus dan tidak terlalu banyak kabel biar lebih wireless. Kemudian data yang telah dibaca sensor akan ditampilin ke aplikasi.
Aplikasi ini berbasis web based, karena agar mudah diakses melalui mobile phone atau komputer biasa. Jadi ketika pengguna ingin mengetahui kondisi tanahnya, tinggal mengakses lewat websitenya saja, tanpa harus meng-install aplikasi terlebih dahulu.
Ia mengungkapkan bahwa ide ini berasal dari keingintahuannya terhadap Indonesia yang merupakan negara agraris, apakah di era industri 4.0 ini pertainan itu mudah digabung dengan teknologi. Di awal membuatnya Ijul juga merasa kesulitan karena ia bukan berlatar belakang orang elektro atau pertanian sehingga ia perlu belajar lebih dalam terlebih dahulu.
Pemuda kelahiran 1997 ini juga berharap agar rancangannya ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Ia juga berharap semoga nantinya aplikasi ini merupakan sebuah open source. Sehingga bisa dipakai dan dimanfaatkan secara gratis oleh banyak orang.