Pengamat: 98 Persen Situs Pemerintah Rentan Peretasan
unpi/cnnindonesia • Jumat, 27 September 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : itchronicles.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pengamat Keamanan Siber Kun Arief mengatakan 98 persen situs Kementerian atau Lembaga (K/L) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rentan untuk diretas. Bahkan berdasarkan pengecekan nilai keamanan web, situs K/L dan BUMN memiliki nilai keamanan siber yang rendah.
Arief mengatakan hal tersebut menanggapi peretasan yang dialami oleh situs Kementerian Dalam Negeri, DPR, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam waktu yang berdekatan.
"Tetapi memang tingkat keamanan web dari hampir seluruh website milik K/L & BUMN adalah rentan untuk diretas dan rata-rata memiliki nilai yang rendah. Akhir 2017 lalu, teridentifikasi hampir 98 persen website K/L & BUMN kurang lebih 248 memiliki tingkat keamanan web yang rendah," kata Arief, dilansir CNNIndonesia.
Arief mengatakan indikator penilaian keamanan situs memang banyak. Akan tetapi, ada sumber terbuka di https://www.immuniweb.com/websec untuk menakar tingkat sistem keamanan.
"Indikator untuk perhitungan analisanya banyak, akan tetapi saat ini sudah banyak tools online untuk pengecekan nilai keamanan web. Salah satunya adalah https://www.immuniweb.com/websec/. Jika memiliki nilai kurang dari 'C' maka keamanan web-nya dianggap kurang atau lemah," katanya.
Arief mengatakan sebelum melakukan peretasan, peretas akan melakukan evaluasi tingkat keamanan dari sebuah situs . Apabila tingkat keamanan rendah, maka peretas akan menargetkan situs tersebut.
Titik lemah ini disebut Arief sebagai lubang yang dieksploitasi oleh peretas untuk melancarkan serangan siber.
"Jika rendah, barulah mereka akan mengeksplorasi pada titik-titik mana kelemahannya. Titik lemah inilah yg merupakan pintu bagi peretas untuk bisa melakukan pembajakan atau pengambilalihan sistem," katanya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris