Jadilah Entrepreneur
unpi/republika • Rabu, 16 Oktober 2019 14:50 Wib
Sumber Foto : toolshero.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pakar kelautan dan perikanan yang juga guru besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengajak para alumni perguruan tinggi (PT) memanfaatkan tranformasi teknologi informasi yang ditandai oleh revolusi industri 4.0 untuk terjun ke dunia usaha mengembangkan sektor produksi dan ekonomi riil untuk menciptakan lapangan kerja.
Ia menyampaikan pidatonya pada Seminar Nasional 'Perubahan Paradigma Dunia Usaha Berbasis Transformasi Digital' yang diadakan oleh Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni IP, dan Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (HIMPUNI), di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga, Bogor, Selasa (15/10).
Ia mengemukakan, profil lulusan perguruan tinggi yang diperlukan di era industri 4.0 dan diperlukan iklim global adalah memiliki kompetensi iptek sesuai program studinya (hard skills), menguasai iptek dasar industri 4.0, memiliki jiwa entrepreneurship, dan memiliki kemampuan soft skills (seperti motivasi, kreatif, inovatif, adaptif, kerja sama dan leadership).
"Selain itu, sehat jasmani dan rohani; memiliki etos kerja unggul dan akhlak mulia; serta beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa," kata Rokhmin, seperti dilansir Republika.
Ia mengajak insan perguruan tinggi mengasah jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), yaitu suatu kemampuan untuk merubah sesuatu yang tidak atau kurang ada gunanya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, bernilai tambah, dan bernilai ekonomi. "Jadilah entrepreneur," kata mantan menteri kelautan dan perikanan itu.
Mengutip pernyataan konglomerat, Rokhmin menyebutkan, "Seorang entrepreneur adalah yang mampu mengubah sampah menjadi berkah."
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur itu menyebutkan ciri-ciri utama seorang entrepreneur, yakni kreatif, inovatif, bisa membaca dan menciptakan peluang, berani ambil resiko (risk taker) yang terukur (calculated risks), pantang menyerah, disiplin, tekun, berorientasi pada hasil (result-oriented), dan sabar.
Ia juga mengemukakan, ada 16 unsur kemampuan untuk pendidikan abad ke-21, yang dibagi menjadi tiga kelompok kemampuan. Ketiganya adalah keterampilan ilmu dasar (yang digunakan sehari-hari), yakni membaca, berhitung, sains, teknologi informasi (TI), keuangan, serta dan kewarganegaraan dan budaya; kompetensi (sikap dalam menghadapi tantangan/persoalan), yakni memecahkan masalah/berpikir kritis, kreativitas, dan komunikasi; dan kualitas karakter (rasa ingin tahu, inisiatif, ketekunan, adaptasi, kepemimpinan, dan pemahaman sosial budaya.