Menristek: Indonesia Harus Lakukan Lompatan Teknologi AI
unpi/republika • Selasa, 03 Desember 2019 15:00 Wib
Sumber Foto : cmo.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia harus melakukan lompatan dalam bidang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Lompatan itu untuk mengejar negara lain yang selangkah lebih maju.
"Untuk AI, Indonesia terus terang harus melakukan lompatan karena sekarang kita baru memahami bahwa AI adalah bagian dari revolusi industri keempat. Tapi kita belum memprioritaskannya untuk apa," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang usai menghadiri Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan keinginannya untuk mengganti birokrat dengan kecerdasan buatan demi mencapai kecepatan kerja.
Presiden juga mengatakan sudah memerintahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo untuk mengganti birokrat dengan AI, meski rencana itu harus mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengesahkan omnibus law.
Menurut Presiden Joko Widodo, rencananya itu tidak bermaksud untuk memotong pendapatan dari aparatur sipil negara (ASN) tapi untuk mendapatkan kecepatan demi mencapai pemerintah yang fleksibel. Hal itu nantinya akan membantu dalam pengelolaan negara.
Rencana penggantian kerja birokrat dengan kecerdasan buatan, kata Presiden, tidak akan dilaksanakan secara bersamaan tapi bertahap. Rencananya AI akan menggantikan kinerja eselon 3 dan 4 dalam pemerintahan.
Menanggapi hal itu, Menristek/Kepala BRIN mengatakan, melihat pernyataan Presiden Joko Widodo maka pengembangan AI ke depannya akan diarahkan ke sistem yang dapat melakukan efisiensi dan melancarkan kegiatan birokrasi.
"Jadi artinya AI harus bisa menjawab permasalahan yang ada di birokrasi sekarang. Karena masalah eselon tiga dan empat bukan permasalahan orangnya, tapi masalah sistem yang barangkali sudah tidak tepat lagi sesuai masanya ketika terlalu berjenjang ke bawah," ujarnya, dilansir Republika.
Pengambilan keputusan dengan cepat, kata Bambang, bisa dicapai ketika kita menguasai teknologi AI dan hal itu bisa didapat dengan Indonesia melakukan pengembangan AI ke arah tersebut.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris