Menristek Berbagi Cara Mengasah Daya Inovasi
unpi/medcom.id • Jumat, 24 Juli 2020 11:22 Wib
Sumber Foto : dreamtime.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut daya inovasi penting dimiliki anak Indonesia. Lewat daya inovasi yang kuat, anak-anak Indonesia bisa ikut berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
"Pokok utama bagian dari Indonesia yang maju harus punya daya inovasi, inovasi itu temuan, ada sesuatu yang baru," ujar Bambang dalam seminar berbasis web, Kamis, 23 Juli 2020.
Bambang menekankan, kemampuan dan mentalitas yang baik jadi modal awal untuk bisa menjadi inovator. Selanjutnya, harus memiliki pola pikir baru dan tidak tertutup dengan perkembangan teknologi.
"Tidak boleh tertutup dengan kemajuan teknologi, terhadap semua yang baru harus terbuka wawasannya," tuturnya.
Kreatif dan mau selalu mengekplorasi juga menjadi penentu bagi mereka yang ingin menjadi inovator. Terlebih, bila kreatifitas dilengkapi kemampuan riset yang mumpuni.
Bambang menyatakan, inovasi bisa lahir dari kesukaan atau hobi yang biasa dilakukan. Misalnya, bagi mereka penyuka gim, bisa mengembangkan hobinya menjadi lebih produktif dengan membuat gim hasil inovasi sendiri. Terlebih, kata Bambang, gim menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan di masa depan.
"Jangan kecanduan (gim), tidak suskes di bidang lainnya, tapi juga karir harus naik menjadi pencipta gim," ujarnya.
Hal yang tidak kalah penting dimiliki seorang inovator adalah ketangguhan. Aspek ini ini salah satu kunci untuk mampu bersaing secara kompetitif. Kejujuran, kepedulian, serta fleksibilitas juga penting dimiliki.
"Jangan hanya peduli diri sendiri terapkan integritas, kepedulian, fleksibel. Di masa depan tidak bisa bekerja sendiri. Bekerja dalam tim, tim apapun belajar sampai tim kerja," ungkapnya.