UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Pendidikan Wacana di Era Hiperteks
unpi/pikiran rakyat • Jumat, 25 September 2020 13:39 Wib
Pendidikan Wacana di Era Hiperteks
Sumber Foto : medium.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Wacana hadir dalam keseharian kita: pada koran, majalah, tabloid, naskah iklan, televisi, baligo di pinggir jalan, mural tembok, buku, buletin, naskah pidato, laporan, surat undangan, surat elektronik, maupun pada jejaring media sosial.

Isi wacana (teks) merentang dari yang bersifat humor hingga yang bersifat akademik, dari yang berisi gosif murahan hingga data faktual yang penuh nalar dan logika, dari informasi hoaks (fake news, palsu) yang menjurus fitnah hingga informasi profan-dakwah-menyejukkan yang mengarahkan pembaca pada kesadaran spiritual.

Namun demikian, tebaran wacana juga dapat berefek negatif, setidaknya dapat kita temukan melalui maraknya berita hoaks.

Survei Mastel pada 2019 (Syahputra, 2019) menunjukkan sebanyak 87,50 persen hoaks disampaikan melalui media sosial dengan konten isu politik (93%) dan konten isu SARA (76,3%). Data ini mengindikasikan besarnya kecenderungan teks politik di media sosial bermuatan informasi palsu dan melanggar SARA.

Sementara itu, temuan Jabar Saber Hoaks (JSH) pada 2019 menyebut sebanyak 5.685 informasi terdeteksi hoaks.

Sebanyak 1.731 merupakan hoaks bidang politik, 922 hoaks berkait dengan regulasi hukum, dan sejumlah 571 berkait dengan isu SARA.

Berikutnya hoaks ditransmisikan melalui media WhatsApp (WA) sebanyak 2.374, media Instagram sebanyak 1.961, dan facebook sejumlah 666 (Pikiran Rakyat, 2 Januari 2020).

Lebih lanjut, efek negatif hoaks memicu kejahatan berbahasa di dunia maya (cyber crime).

Data Mabes Polri pada 2018 (Saifullah, 2019) menunjukkan sebanyak 3.325 kasus hukum berkaitan dengan kejahatan ujaran, terdiri atas penghinaan sebanyak 1.657 kasus, ujaran kebencian (hatespeech) sebanyak 1.224 kasus, dan pencemaran nama baik sebanyak 444 kasus.

Wacana dapat dikatakan sebagai ilmu bahasa yang mengkaji prilaku manusia, peristiwa sosial, dan praktik sosial dalam berbahasa (Fairclough, 2006).

Manifestasi prilaku itu tampak dari berbagai kepentingan orang dalam berbahasa.

Dengan semakin kompleksnya simbol dan medan wacana, diperlukan kompetensi berwacana yang multiliterasi sebagai konsekuensi multiinteraksi manusia dengan sumber wacana.

Pendidikan Wacana di era hiperteks ini merupakan karya yang ditulis oleh Prof. Dr. Dadang, M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 06 Agustus 2020.

Literasi manusia saat ini tidak cukup diletakkan pada interaksi satu bidang saja (monodisiplin), namun seseorang, terutama akademisi harus melek dengan beragam informasi (lintasdisipliner) sesuai dengan tuntutan global.

Kompleksitas tersebut harus dihadapi dengan hadirnya kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, sikap kolaboratif dan bekerjasama, kemampuan menata masalah kompleks, cerdas dalam mengelola emosi dalam pengambilan keputusan, cakap bernegosiasi dan membangun jejaring sosial dan tentu saja kemampuan berpikir logis dan matematis agar dapat mengadaptasi segala bentuk perubahan di era ini.

Industri era keempat ini bukan hanya ditandai dengan semakin derasnya informasi di genggaman kita dan bergantinya pekerjaan manusia dengan mesin-mesin robotik, namun juga muncul gejala lunturnya nilai dan prilaku manusia, terutama nilai keberagaman dan keberagamaan yang sesungguhnya merupakan petaka paling besar abad ini.

Wacana juga berkait dengan fungsi bahasa sebagai kontrol sosial, yakni dapat menjadi alat untuk mempengaruhi dan membingkai pemikiran publik.

Lihatlah, misalnya selebaran, pamflet, baliho, spanduk, termasuk juga sigi (survei) yang masih digunakan dalam kampanye legislatif atau eksekutif, masih diyakini berpengaruh terhadap keajekan pilihan masyarakat.

Melalui penggunaan bahasa yang menjanjikan, merayu, memprovokasi, mencela, membohongi, hingga memfitnah pada selebaran dan status di media sosial ditebar kepada masyarakat dengan harapan publik terpengaruh dengan informasi yang diberikan.

Sebagai kajian interdisipliner, analisis wacana (AW) memungkinkan pengkaji bahasa untuk melihat fenomena bahasa sebagai peristiwa sosial.

Urgensi dan argumentasi dihadirkannya AW di ruang-ruang kelas di perguruan tinggi maupun di sekolah sebagai berikut.

Pertama, AW merupakan pendekatan interdisipliner yang memungkinkan mahasiswa membangun literasi yang lebih luas, bukan hanya pada ilmu sebidang.

Kedua, AW dapat dipelajari oleh mahasiswa lintas bidang. Sebagai disiplin ilmu, AW merupakan ilmu yang fleksibel dan dapat dipelajari oleh semua mahasiswa yang tertarik pada fenomena bahasa dari sudut pandang disiplin ilmunya, atau sebaliknya.

Ketiga, AW membangun kemampuan berpikir kritis. Mengingat yang dianalisis dari AW adalah ideologi yang membangun teks, maka AW akan melatih mahasiswa berpikir kritis, mengunakan logika dan rasio dalam menghubungkan satu fenomena dalam rangkaian bahasa.

Keempat, AW membangun sikap peduli terhadap fenomena yang terjadi. Efek dari hadirnya teknologi informasi menyebabkan manusia terisolasi dari lingkungan sosial dan kurang peka terhadap kejadian yang ada di lingkungannya.

Kelima, AW membangun struktur berpikir analitis dalam menganalisis fenomena. Dengan berlatih menggunakan perangkat analisis yang sistematis, para mahasiswa dapat membangun struktur berpikir yang analitis dan evaluatif.

Keenam, AW melatih mahasiswa mencari penyelesaian masalah secara multidipliner. Fakta sosial menunjukkan bahwa penyelesaian masalah tidak dapat dimonopoli satu bidang ilmu tertentu.

Pada gilirannya, melalui pendidikan wacana diharapkan dapat hadir kesadaran literasi kritis akan pentingnya informasi sebagai instrumen pengembangan diri dalam membangun peradaban dunia. 
 
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Mengenal Perbedaan Pendidikan Akademik, Vokasi dan Profesi
Selasa, 10 Desember 2019 09:01 Wib • unpi/kompas/rencanamu.id
Pentingnya Literasi Digital Bagi Mahasiswa dan Pelajar
Kamis, 21 Juli 2022 16:00 Wib • UNPI/SINDONEWS.COM
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris